BAB I
I’JAZUL QURAN
PENDAHULUAN
Kepada nabi dan rosul Allah
memberikan wahyu dan dikuatkan dengan bukti-bukti yang manusia biasa tidak
dapat lakukan. Bukti-bukti tersebut adalah mukjizat untuk membuktikan kebenaran
agama yang dibawa utusan-Nya dan menambah ke imanan para muslimin.
Al-Qur’an
adalah kitab suci yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantara malaikat jibril dan merupakan pedoman hidup manusia karena didalamnya
terdapat berbagai petunjuk untuk seluruh umat manusia yaitu persoalan-persoalan
akidah, syariah dan akhlak. Allah memerintahkan pula kepada umat manusia untuk
mempelajari dan memperhatikan Al-Qur’an.
Al-Qur’an dijamin dan dipelihara oleh Allah,
sehingga banyak orang-orang kafir berupaya membuat seperti Al-Qur’an tetapi
mereka selalu gagal menandinginya. Ini membuktikan salah satu kemukjitan Al-Qur’an
apalagi bila kita kaji lebih dalam, begitu banyak kemukjitan didalam Al-Qur’an.
Sehinggga pemakalah akan menjelaskan beberapa kemukjitan didalam Al-Qur’an,mengenai
pengertian mukjizat, macam-macam, segi-segi kemukjitan, peranan i’jaz Al-Qur’an
dalam pemahaman Al-Qur’an dan penyampaian risalah serta hubungan Al-Qur’an
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian I’jaz Al-Qur’an
Kata I’jaz terambil dari bahasa arab,
berasal dari kata اعجز yang berarti melemahkan
atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya (yang melemahkan) dinamai mu’jiz (معجز) dan Tambahan (ة) pada akhir kata معجزة mengandung makna mubalaghah [superlatif].
Dengan demikian kata mukjizat itu berarti kemampuan untuk melemahkan yang di
miliki sesuatu itu sangat tinggi karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa
yang dikehendaki -Nyal [M. Quraish Shihab, 2001;23; Abu Zahra al-Najib,
1991;17].[1]
Kata Mukjizat dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia diartikan sebagai “kejadian ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan
akal manusia”. Pengertian itu tidak sama dengan pengertian kata tersebut dalam
istilah agama Islam.[2]
Secara Istilah Manna
al-Qathan menjelaskan[3]
اْظهارصد ق النبي في
دعوي الرسا لة با ظها ر عجز العرب عن معا رضته في معجزته الخا لدة وهي القران و
عجزالا جيال بعدهم
Artinya :
Memperlihatkan kebenaran nabi dalam pengakuannya kerasulannya dengan cara
membuktikan kelemahan orang arab dan generasi sesudahnya untuk menandingi
kemukjizatan Al-Qur’an.
Dari pengertian di diatas dapat dipahami
bahwa bangsa arab dahulu meragukan Al-Qur’an diturunkan oleh Allah kepada nabi
Muhammad SAW sehingga orang-orang kafir berusaha menandingi Al-Qur’an dengan
membuat seperti Al-Qur’an walaupun satu
ayat. Ternyata penyair yang terkenal
sekalipun tidak bisa menandingi kemukjizatan Al-Qur’an. Allah memberikan
kemukjizatan kepada para nabi dan rosul.
Kelemahan bukan berarti bahwa Al-Qur’an
memiliki suatu kekuatan sehingga orang yang ingin menandinginya kehilangan
kekuatan atau kemampuan. Maksudnya, Al-Qur’an membuat orang kafir menyadari
ketidaksanggupan mereka untuk menandingi Al-Qur’an[4].
Karena itu, Al-Qur’an benar-benar ijaz (melemahkan manusia) tidak ada seorang
pun yang mampu menandinginya dan Al-Qur’an merupakan mukjizat yang abadi.
Keutamaan mukjizat Al-Qur’an bukan hanya ditunjukan kepada bangsa arab
melainkan diperuntukkan kepada seluruh manusia
B. Macam-macam Mukjizat
Mukjizat ada dua macam yaitu bersifat
indrawi dan rasional
1.
Mukjizat bersifat indrawi merupakan mukjizat yang dapat ditangkap indra
manusia, bisa dirasakan, bisa dilihat mata,bisa didengar telinga bebrbagai
mukjizat yang dibawa nabi terdahulu dan yang disebutkan didalam Al-Qur’an,
seperti tongkat nabi Musa, nabi Sulaiman yang bisa mengerti bahasa burung dan
segala hewan, nabi Isa yang bisa menyembuhkan orang buta dan menghidupkan orang
mati dengan seizin Allah.[5]
Dimaksudkan untuk
membuat pandangan mata terpana dan membuat kepala tertunduk, karena mereka
kagum melihat hal-hal material yang diluar kebiasaan dan mukjizat bersifat
indrawi ini berhenti seiring dengan berhentinya waktu kejadiannya.
2.
Mukjizat bersifat rasional memiliki unsur sastra dan akal, yaitu mukjizat
yang hanya dapat dimengerti oleh orang-orang yang mau menggunakan akalnya (M.
Quraish Shihab, 2001:36).[6]
Al-Qur’an merupakan
mukjizat paling besar yang hanya diberikan kepada nabi Muhammad SAW. Mukjizat
ini terus berlangsung menurut apa yang dikehendaki Allah. Mengingat nabi
Muhammad SAW merupakan penutup semua risalah, maka Allah menguatkannya dengan
mukjizat yaitu Al-Qur’an yang kekal dan bersifat universal.
C. Segi-segi kemukjitan Al-Qur’an
Dimaksud segi-segi ijaz Al-Qur’an ialah
hal-hal yang ada pada Al-Qur’an yang menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah
benar-benar wahyu Allah.
Menurut Quraish
Shihab segi-segi kemukjizatan Al-Qur’an,yaitu
1.
Segi Kebahasaan
1)
Susunan kata dan kalimat Al-Qur’an
Susunan kata yang indah dan ketelitian
redaksi Al-Qur’an membuktikan tidak ada
yang mampu menandingi keindahan bahasanya, dari sini kita dapat mengatakan
bahwa keunikan Al-Qur’an dari segi bahasa merupakan kemukjizatan utama yang
ditunjukkan kepada masyarakat arab dan bahkan dapat melemahkan manusia yang
mendengarkannya sehingga banyak orang yang masuk islam setelah mendengar bacaan
Al-Qur’an.
Beberapa hal yang berkaitan dengan susunan
kata dan kalimatnya, antara lain, menyangkut:
a.
Nada dan langgamnya[7]
Jika kita mendengar
ayat-ayat Al-Qur’an di bacakan maka hal pertama yang akan terasa di telingga
kita adalah nada dan langgamnya. Hal ini disebabkan oleh huruf dari kata–kata
yang dipilih melahirkan keserasiaan bunyi dan kemudian kumpulan kata-kata itu
melahirkan pula keserasian irama dalam rangkaian kalimat ayat-ayatnya.
Bacalah Surah An-Naziat
(79): 1-14
وَالنَّازِعَاتِ
غَرْقًا (1)
وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا
(2) وَالسَّابِحَاتِ سَبْحًا
(3) فَالسَّابِقاتِ سَبْقًا
(4)
فَالْمُدَبِّرَاتِ
أَمْرًا (5). (النازعات : 1-5)
Kemudian begitu
pendengaran mulai terbiasa dengan nada dan langam ini, Al-Qur’an mengubah nada
dan langgamnya. Dengarkanlah lanjutan ayat tersebut
يَوْمَ
تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ
(6) تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ
(7) قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ
وَاجِفَةٌ (8) أَبْصَارُهَا
خَاشِعَةٌ (9) يَقُولُونَ
أَئِنَّا لَمَرْدُودُونَ
فِي الْحَافِرَةِ
(10) أَئِذَا كُنَّا
عِظَامًا نَّخِرَةً
(11) قَالُوا تِلْكَ
إِذًا كَرَّةٌ
خَاسِرَةٌ (12) فَإِنَّمَاِهيَ
زَجْرَةٌ وَاحِدَةٌ
(13) فَإِذَا هُم
بِالسَّاهِرَةِ (14). (النازعات :6-14)
Setelah itu
dilanjutkannya dengan mengubah nada dan langgamnya hingga surah itu berakhir.
b.
Singkat dan padat
Al-Qur’an memiliki
keistimewaan bahwa kata dan kalimatnya yang singkat tetapi sarat makna
c.
Mudah memahami ayat Al-Qur’an dan
di ambil pelajarannya
d.
Memuaskan Akal dan jiwa
Manusia memiliki daya
pikir untuk memberikan argumentasi guna mendukung pandangannya, sedangkan daya
kalbu mengantarkannya untuk mengekspresikan keindahan dan mengembangkan
imajinasi.
Contoh: bagaimana
perintah berbuat baik kepada kedua orangtua dibarengi dengan argument logika
yang dimulai dengan mengingat sang anak tentang supaya payah ibu mengandung,
melahirkan dan menyusukan anaknya.
Selanjutnya perintah
tersebut dikaitkan dengan sentuhan batin yakni mengingatkan manusia bahwa
seseorang yang telah dewasa pasti mengharapkan anak-anaknya dapat berbakti. [8]
e.
Keindahan dan ketepatan maknanya
Tidak mudah menjelaskan
keindahan bahasa Al-Qur’an bagi yang tidak memiliki pengetahuan tentang tata
bahasanya, namun kalau kita membaca atau mendengar bacaan Al-Qur’an akan terasa
nyaman dan menyentuh hati.
Dan ketepatan maknanya
bisa kita menganalisis[9]
QS. Al-Baqarah (2): 91
وَإِذَا قِيلَ
لَهُمْ آمِنُواْ
بِمَا أَنزَلَ
اللّهُ قَالُواْ
نُؤْمِنُ بِمَا
أُنزِلَ عَلَيْنَا
وَيَكْفُرونَ بِمَا
وَرَاءَهُ وَهُوَ
الْحَقُّ مُصَدِّقاً
لِّمَا مَعَهُمْ
قُلْ فَلِمَ
تَقْتُلُونَ أَنبِيَاءَ
اللّهِ مِن
قَبْلُ إِن
كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Apabila dikatakan
kepada mereka (orang-orang yahudi),, “percayalah apa yang diturunkan Allah,”
mereka menjawab, “kami hanya percaya dengan apa yang diturunkan kepada kani.”
Mereka mengkufuri apa yang datang sesudahnya, padahal ia membenarkan menyangkut
apa yang ada pada (di tangan) mereka. Katakanlah, “Kalau demikian, mengapa kamu
membunuh nabi-nabi Allah sebelum ini, kalau kamu memang percaya?”
Kandungan ayat diatas
mencangkup tiga hal pokok:
Pertama, pernyataan آمِنُواْ
بِمَا أَنزَلَ
اللّهُ (percayalah kepada apa yang diturunkan Allah)
merupakan nasihat kepada orang yahudi unuk percaya kepada Allah.
Kedua,
jawaban mereka نُؤْمِنُ بِمَا
أُنزِلَ عَلَيْنَا (kami percaya dengan apa yang diturunkan
kepada kami) yang merupakan jawaban mereka mengandung dua maksud utama
Nasihat
tersebut bermaksud menyatakan, percayalah kepada Al-Qur’an sebagaiman kalian
percaya kepada Taurat. Bukankah kalian percaya kepada kitab Taurat yang dibawa
Musa a.s. karena kitab Taurat diturunkan oleh Allah.kalimat diatas singkat tapi mengandung makna yang padat.
Kalimat ini menyebut alasan keharusan mempercayainya kerana Al-Qur’an
diturunkan oleh Allah dan jawaban mereka mengndung makna bahwa kepercayaan
mereka kepada Taurat bukan saja disebabkan karena ia diturunkan Allah tetapi
juga karena ia diturunkan untuk kami.
Ketiga,
merupakan tangkisan terhadap kedua jawaban itu وَهُوَ
الْحَقُّ penggalan
ayat ini menyatakan “Bagaimanamungkin kepercayaan mereka kepada Taurat
mengantarkan mereka menolak Al-Qur’an, sedangkan Al-Qur’an adalah sesuatu yang
hak, bahkan dialah kebenaran mutlak. Sehingga kepercayaan mereka kepada salah
satunya mengakibatkan kekufuran mereka[10]
2)
Keseimbangan Redaksi Al-Qur’an
Rasysad khalifah memulai pembuktian idenya tersebut dengan
kata basmalah yang terdiri dari 19 huruf. بسم الله الرحمن الرحيم yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Tidak terlebih dan atau berkurang satu hruf pun dari kata-kata yang digunakan
oleh Al-Qur’an kesemuanya habis terbagi oleh angka 19, perinciannya adalah
sebagai berikut:[11]
a) Ism (اسم) dalam Al-Qur’an sebanyak
19 kali
b) Allah ( الله)sebanyak 2.698 kali
yang merupakan perkalian 142 x19
c) Ar-Rahman الرحمن)) sebanyak 57 kali = 3 x 19
d) Ar-Rahim الرحيم)) sebanyak 114 = 6 x 19
Dari sini kemudian ia
beralih pada keseimbangan-keseimbangan yang lain,seperti:[12]
a) keseimbangan antara
jumlah bilangan kata dengan antonimya
الحياة ( kehidupan) dan الموت ) kematian) masing masing sebanyak 145 kali
النفع(an-naf’/ manfaat) dan ) الفسادal-fasad/kerusakan)
masing-masing sebanyak 50 kali
b) Keseimbangan antara
jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang menunjuk kepada akibatnya
الانفاق ( al-infaq/ menafkahkan) dan الرضا ( ar-ridha/ kerelaan)
masing-masing sebanyak 73 kali
الكافرون (al-kafirun/ orang-orang kafir) dan النار (an-nar/ neraka) masing-masing
sebanyak 154 kali
c) Keseimbangan antara
jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya
الاسراف
(al-israf/ pemborosan) dan السرعة (as-sur’at/ ketergesa-gesaan) masimg-masing sebanyak 23 kali
2. Adanya berita –berita
ghaib dalam Al-Qur’an
Ghaib adalah sesuatu
yang tidak diketahui, tidak nyata atau tersembunyi. Al-Qur’an mengungkap sekian
banyak hal ghaib meliputi berita ghaib
dari masa lalu, masa kini ataupun masa yang akan datang.
Contoh
dalam Al-Qur’an menceritakan hal-hal yang akan datang. Yakni, hal-hal
yang pada waktu itu belum terjadi, tetapi kemudian terjadi terdapat dalam QS.
Ar-Rum (30): 1- 4
الم
(1) غُلِبَتِ الرُّومُ
(2) فِي أَدْنَى
الْأَرْضِ وَهُم
مِّن بَعْدِ
غَلَبِهِمْ (3) فِي
بِضْعِ سِنِينَ
لِلَّهِ الْأَمْرُ
مِن قَبْلُ
وَمِن بَعْدُ
وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ
الْمُؤْمِنُونَ (4). ( الروم : 1-4)
Artinya: Alif Laam Miim
(1) Telah dikalahkan bangsa Romawi (2) Di negeri yang terdekat, dan mereka
sesudah dikalahkan itu akan menang (3) dalam beberapa tahun lagi bagi Allah-lah
segشla urusan sebelum dan sesudah(mereka menang). Dan di hari
(kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman (4). (QS.
Ar-Rum 1-4)
Sejarawan menginformasikan bahwa
tahun 61 H terjadi peperangan antara Romawi dan Persia. Ketika itu bangsa
romawi kalah atas Persia. Dalam ayat ke
tiga disebutkan bangsa romawi akan menang terhadap bangsa persia, setelah
dikalahkan. Ternyata pemberitaan itu benar-benar terjadi dan pada tahun 622 M
terjadi lagi peperangan antara keduanya dan pada peperangan ini dimenangkan
oleh Romawi.[13]
3. Isyarat-isyarat ilmiah Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan oleh
Allah yang meengetahui segala rahasia dan hukum-hukumnya, bahkan dia juga yang
menciptakan rahasia-rahasia dan
hukum-hukumnya. Didalam Al-Qur’an terdapat penjelasan yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan dalam redaksi yang singkat dan sarat makna
Contoh
ayat yang mengisyrakatkan peranan sperma dalam menentukan jenis kelamin
anak.[14]
adalah firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah (2) : 223
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ
لَّكُمْ فَأْتُواْ
حَرْثَكُمْ أَنَّى
شِئْتُمْ ..... (البقرة: 223)
Artinya” Istri-istrimu
adalah ladang bagimu,maka datangilah ladangmu bagaimana kau kehendaki……
Penjelasannya: Apabila petani menanam tomat
di ladangnya, maka jangan harapkan yang tumbuh adalah buah selain tomat
diladangnya, karena ladang hanya menerima benih. ini berarti yang menentukan
jenis tanaman berbuah adalah petani bukan ladangnya. Jika demikian bukan wanita yang menentukan jenis kelamin
anak, tetapi yang menentukan adalah benih yang “ditanam” ayah di dalam rahim.
D. Peranan i’jaz Al-Qur’an
dalam pemahaman Al-Qur’an dan penyampaian Risalah
Dari pengertian diatas maka dapat kita
ketahui peranan ijaz Al-Qur’an adalah
1. Membuktikan kebenaran
nabi Muhammad adalah benar-benar utusan Allah dan penyampai risalah
2. Membuktikan Al-Qur’an adalah benar-benar wahyu Allah
3. Memperkuat keimanan
keimanan serta menambah keyakinan akan kekuasaan Allah
4. Petunjuk bagi umat
manusia
5. Kitab untuk semua zaman
6. Menunjukkan kelemahan
mutu sastra manusia
7. Semakin memperkaya
khazhanah keilmuan yaitu ilmu umum dan
ilmu agama
E. Hubungan Al-Qur’an
dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dalam
segi isyarat ilmiah telah
dijelaska, Berbagai ayat atau pun
penggalan-pengalan ayat Al-Qur’an membicarakan masalah yang berkaitan dengan
sains dalam redaksi yang singkat dan sarat makna. dSalah satu ciri yang
membedakan Islam dengan yang lainnya adalah Al-Qur’an dan al- Sunnah mengajak
kaum muslimin untuk mencari ilmu serta
menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang tinggi.
Al-Suyuti
di dalam bukunya Al-Ithqan fi ‘Ulum Al-Qur’an, beliau berpendapat
bahwa Al-Qur’an mencangkup seluruh Ilmu-ilmu:[15]
“Ia berpendapat bahwa Al-Qur’an
mengandung seluruh ilmu pengetahuan dan kitab Allah itu mencangkup segala
sesuatu, tidak ada bagian atau problem dasar suatu ilmu pun tidak ditunjukkan
dalam Al-Qur’an. Dalam Al-Qur’an seseorang dapat menemukan aspek-aspek
menakjubkan pada penciptaan langit dan bumi.”
Para ulama terdahulu memandang Al-Qur’an
sebagai sumber sagala ilmu itu lahir dari keyakinan terhadap komprehensifnya Al-Qur’an. Tetapi ulama sekarang, di samping meyakini
hal ini,lebih menekankan pembuktian akan keajaiban Al-Qur’an dalam bidang
keilmuan.[16]
Didalam Al-Qur’an terlebih dahulu ditemukan
teori-teori ilmu pengetahuan sebelum ditemukan oleh teori-teori ilmu
pengetahuan modern. Teori Al-Qur’an sama sekali tidak bertentangan dengan teori
ilmu pengetahuan modern. hal ini sudah diakui sacara luas, termasuk oleh kalangan
ilmuwan barat bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdiri atas
sumbangan ilmuwan –ilmuwan muslim.
Contoh kejadian alam semesta Al-Qur’an juga
mengisyaratkan bahwa langit dan bumi tadinya satu gumpalan melalui Firman-Nya
QS. Al-Anbiya (21): 30
أَوَلَمْ
يَرَ الَّذِينَ
كَفَرُوا أَنَّ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
كَانَتَا رَتْقًا
فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا
مِنَ الْمَاءِ
كُلَّ شَيْءٍ
حَيٍّ أَفَلَا
يُؤْمِنُونَ. (الانبياء:
30)
Artinya Tidakkah orang kafir memperhatikan bahwa langit dan bumi tadinya
merupakan satu yang padu (menyatu), kemudian kami memisahkannya dan kami
jadikan dari segala sesuatu yang hidup
berasal dari air, maka mengapa mereka tidak juga beriman?
Apa yang telah dikemukan di atas tentang
keterpaduan alam raya kemudian pemisahannya dibenarkan oleh obsevasi para
ilmuan, yaitu observasi Edwin P. Hubble
melalui teropong bintang raksasa pada tahun1929 menunjukkan adanya pemuaian
alam semesta.
Jadi, sains telah mengungkapkan tidak ada
penemuan baru ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diramalkan oleh Al-Qur’an.
Tetapi Al-Qur’an bukanlah kitab ilmu alam ataupun fisika tetapi Al-Qur’an
adalah kitab petunjuk atau pembimbing untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat,
maka didalamnya terdapat berbagai peunjuk yang berkaitan juga dengan ilmu
pengetahuan.
Dan penalaran yang dibangkitkan Al-Qur’an
lewat berbagai petunjuk pengarahan dan hukum-hukum inilah yang bisa mewujudkan
kebangkitan ilmiah dan menciptakan cendikiawan yang bisa melakukan penelitian
dan inovasi di segala bidang seperti yang telah terjadi pada peradaban Islam
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Mukjizat ada ada dua macam yaitu bersifat
indrawi, yang dapat dijangkau oleh indra dan rasional yang dapat dimengerti
oleh orang yang menggunakan akalnya yaitu Al-Qur’an yang ada disetiap rumah
umat muslim dan setiap hari kita membacanya,ini membuktikan bahwa Al-Qur’an
dipelihara keasliannya oleh Allah dan merupakan mukjizat yang abadi yang
diberikan Allah kepada nabi Muhammad SAW sebagai penyampai risalah-Nya.
Kemukjizatan Al-Qur’an untuk menunjukkan bahwa Al-Qur’an benar-benar wahyu
Allah dan tidak ada ada yang dapat menandingi kemukjizatan Al-Qur’an.
Didalam Al-Qur’an terdapat segi-segi
kemukjizatan dengan susunan kalimat dan
ungkapan yang mudah dipahami dengan akal
orang awam dan umat muslim pun mendapatkan sesuatu yang dapat memuaskan pikiran
dan jiwanya secara bersamaan bagi setiap orang yang membacanya dan Al-Qur’an. Kemukjizatan Al-Qur’an juga meliputi semua perkembangan dan kemajuan
ilmu pengetahuan.
Kemajuan sains tidak terlepas dari sumbangan
pikiran dan penelitian ilmuwan-ilmuwan muslim yang mana buku-bukunya banyak dipakai oleh univrsitas
dan diterjemahkan kedalam berbagai bahasa.
B. Saran
Setelah apa yang telah dipaparkan didalam
makalah ini, semoga dapat menambah keimanan pemakalah khususnya dan bagi kawan-kawan pada umumnya. Dan
pemakalah meminta saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Zaini, Hasan, et al, Ulum Al-Qur’an,
(Batusangkar: STAIN Batusangkar Press, 2011)
Ghulsyani, Mahdi,
Terjemahan Filsafat sains menurut Al-Qur’an, diterjemahkan oleh Agus Efendi,
“The Holy Qur’an and Sciences of
nature”, (Mizan: Bandung, 1998)
Shihab, M. Quraish, Mu’jizat
Al-Qur’an Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan
Ghaib, (Bandung: Mizan, 1998)
Shihab, M.Quraish,
Membumikan Al-Qur’an: fungsi dan peran wahyu dalam kehidupan masyarakat,
(Bandung: Mizan, 1994)
Al-Qaradhawi, Yusuf, Terjemahan
Kaifa Nata’amal Ma’a Al-Qur’an, diterjemahkan oleh Kathur Suhardi,
“Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Qur’an”, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,2000)
Zuheldi, Ulumul Qur’an I, (Jakarta:
PT Quantum Press, 2003), Cet. ke-1
[1]
Zuheldi, Ulumul Qur’an I, (Jakarta: PT Quantum Press, 2003), Cet. ke-1,
h. 171
[2]
M. Quraish Shihab, Mu’jizat al-Qur’an Ditinjau dari Aspek Kebahasaan,
Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Ghaib, (Bandung: Mizan, 1998), Cet. ke- IV,
h. 23
[3]
Hasan Zaini, et al, Ulum
al-Qur’an, (Batusangkar: STAIN Batusangkar Press, 2011), Cet. ke- 2, h. 176
[4]
Zuheldi, op.cit., h. 175
[5] Yusuf Al-Qaradhawi, Terjemahan
Kaifa Nata’amal Ma’a Al-Qur’an, diterjemahkan oleh Kathur Suhardi,
“Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Qur’an”, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,2000),
h. 28
[6] Zuheldi, op.cit., h. 177
[7] M.Quraish Shihab, op. cit., h. 118-120
[8] Ibid., h. 129
[9] Ibid., h. 134-135
[10] Ibid., h. 136
[11] Ibid., h.139
[12] Ibid., h. 141-142
[13]
Hasan Zaini, op .cit., h.178
[14] M. Quraish Shihab, op. cit., h. 168-169
[15]
Mahdi Ghulsyani,Terjemahan Filsafat sains menurut al-Qura, diterjemahkan oleh
Agus Efendi, “The Holy Qur’an and Sciences of
nature”, (Mizan: Bandung, 1998), cet. x, h. 139
[16]Ibid., h. 140
Do you understand there's a 12 word phrase you can tell your man... that will induce intense emotions of love and instinctual attraction to you buried inside his heart?
BalasHapusThat's because hidden in these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, worship and protect you with all his heart...
12 Words Who Trigger A Man's Desire Instinct
This instinct is so hardwired into a man's brain that it will drive him to work better than ever before to to be the best lover he can be.
As a matter of fact, fueling this all-powerful instinct is absolutely binding to achieving the best ever relationship with your man that the moment you send your man one of these "Secret Signals"...
...You will soon notice him expose his soul and heart for you in such a way he haven't expressed before and he'll recognize you as the one and only woman in the universe who has ever truly appealed to him.